Postagens populares

Sidebar menu

RSS
Container Icon

Pages

MENGENAL MACAM-MACAM NAJIS DAN CARA MENSUCIKANNYA

Najis adalah kotoran yang harus dibersihkan dan dicuci pada bagian yang terkena olehnya. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
"Dan pakaianmu bersihkanlah." (QS. Al Mudatsir:4)
Firman Allah yang lain: Al Baqarah 222
Di antara najis-najis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Air kencing dan kotoran manusia
Menyucikan kedua najis tersebut dapat dilakukan dengan membasuh dan menghilangkannya dengan cara berikut ini:
1. Menyucikan bekas air kencing anak laki-laki dan anak perempuan. Rasulullah Shallalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Bekas kencing anak laki-laki itu disucikan dengan diperciki, sedangkan bekas kencing anak perempuan dicuci. Hal itu dilakukan selama keduanya belum mengkonsusmsi makanan, adapun bila sudah mengkonsumsi makanan, harus dibasuh keduanya." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Maksudnya, bekas kencing anak laki-laki yang belum mengkonsumsi makan selain air susu ibu cukup dengan diperciki dan disiram dengan air saja pada bagian yang terkena kencingnya sehingga air kencingnya itu ikut terbawa oleh siraman air tanpa harus dibasuh dan diperas dengan tangan.
2. Bagian bawah sandal dengan mengusapkannya ke tanah. Berdasar sabda Nabi Shallalallahu 'alaihi wasallam,
"Jika salah seorang diantara kalian menginjak kotoran dengan sandalnya sesungguhnya tanah itu dapat menyucikannya."
3. Menyucikan ujung pakaian wanita yaitu seperti yang ditegaskan oleh Hadits Nabi Shallalallahu 'alaihi wasallam,
"Jika pakaian seorang wanita yang berjalan mengenai kotoran di jalanan maka tanah yang berikutnya menjadi penyuci baginya dan ujung pakaiannya akan menjadi suci olehnya."
"Ia disucikan oleh tanah berikutnya."
Ujung pakaian yang bagaimana? Pada dasarnya pakaian yang dipakai oleh seorang wanita harus menutup kakinya hingga menjulur ke tanah, ketika ia berjalan ujung bajunya akan menyentuh tanah. Maka ketika ia mau shalat tidak perlu mengganti bajunya dengan alasan kotor ujungnya terkena tanah, karena tanah yang berikutnya menjadi penyuci bagi kotoran yang ada sebelumnya.
4. Menyucikan lantai dan karpet
Jika lantai atau karpet terkena kencing atau kotoran orang, kotoran itu harus dibuang lalu bekasnya disiram air. Sedangkan yang terkena air kencing cukup dengan memperbanyak siraman air. Seperti yang pernah terjadi pada zaman Rasulullah Shallalallahu 'alaihi wasallam, seorang Arab Badui buang air kecil di masjid. Ketika hendak dihentikan oleh para shahabat Rasulullah Shallalallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Biarkanlah orang itu dan siramkanlah satu timba air pada bagian yang terkena kencingnya..." (Muttafaqun 'Alaih)
Ini berlaku jika lantai tersebut dapat menyerap air. Adapun jika dengan disiram akan semakin merata najisnya, seperti pada lantai yang berkeramik maka cara menghilangkan najisnya adalah dengan lap kain yang bersih yang dapat menyerap najis kemduain kain dicuci hingga hilang najisnya dan dilapkan kembali di lantai yang terkena najis hingga najis terangkat dan hilang dari tempat tersebut.
2. DARAH HAIDH
Darah haidh termasuk najis dan cara menyucikannya adalah dengan mengusap dan membasuhnya, jika mengenai pakaian caranya seperti yang dijelaskan dalam hadits,
"Menyikat lalu menguceknya dengan air kemudian menyiramnya dan baru setelah itu boleh mengerjakan shalat dengan mengenakannya."
3. WADI
Wadi adalah cairan putih, pekat, dan agak keruh yang keluar setelah buang air kecil. Cara menyucikannya dengan mencuci kemaluan lalu berwudhu. Jika wadi mengenai bagian badan cukup dengan mencucinya.
4. MADZI
Madzi adalaha cairan putih dan licin yang keluar pada saat memikirkan hubungan badan atau pada saat bercumbu. Madzi termasuk hal najis yang agak sulit dihindari sehingga diberikan keringan dalam menyucikannya. Oleh karena itu siapa yang terkena madzi:
"Maka hendaklah ia mencuci dzakarnya dan kedua buah dzakarnya dan berwudhu seperti wudhunyta untuk mengerjakan shalat."
Bagian badan yang terkena madzi cukup dengan dicuci dan disiriam dengan air setelaoak tangan ke pakaian yang terkan madzi. (Bersambung)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Penulis Majalah Al 'Ibar

1. Ust. Agus Andriyanto, Lc

2. Ust Rohmanto, Lc

3. Ust. Amri Suaji, Lc

4. Ust. Abdus Salam, Lc

5. Ust. Aris Munandar, S.S.

6. Ust. Ulin Nuha, S.Pd.I

7. Ust. Jarot Nugroho, S.Pd.I

8. Ust. Budi Setiawan, S.K.M.

9. Ustadzah Umi Hajar, Lc

Alamat Kantor Redaksi,Periklanan dan Pemasaran

Pondok Pesantren Hamalatul Quran

Kembaran RT 4, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 

Telp/Fax: 0274 372 602 

email: pesantrenhamalatulquran@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Tags

BTricks

BThemes