Postagens populares

Sidebar menu

RSS
Container Icon

Pages

MASJID QIBLATAIN

Masjid Qiblatain berarti Masjid dengan dua qiblat yaitu satu ke arah Al Quds di Palestina dan satu lagi ke arah Baitullah di Makkah. Beberapa pertanyaan tentu timbul dalam pikiran. Mengapa dua Qiblat? Mengapa, bagaimana dan kapan perubahan tersebut terjadi? Siapa yang memerintahkan perubahan? Apa akibat dari perubahan ini?
Pada awalnya Qiblat (atau arah shalat) untuk semua Nabi adalah Baitullah di Makkah yang dibangun pada masa Adam AS. Allah berfirman:

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS. Ali Imran: 96)
Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimassalam mengikuti Qiblat ini. Kemudiannya Al Quds ditetapkan sebagai Qiblat untuk sebagian dari Para Nabi dari bangsa Israel. Para Nabi ini ketika shalat di dalam Al Quds, biasa menghadap pada arah sedemikian rupa sehingga kedua-duanya Al Quds dan Baitullah di Makkah saling berhadapan.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berdiri sedemikian rupa antara Hajar Aswad dan Rukun Yamani sehingga kedua-duanya rumah Allah subhanahu wata’ala Al Qud dan Baitullah berada di depan beliau.
Seperti disebutkan didalam Bukhari, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan shalat di Madinah menghadap ke arah Al Quds untuk enam belas atau tujuh belas bulan. Beliau secara total patuh kepada perintah Allah. Bagaimanapun beliau menginginkan Qiblat yang sama dengan Adam ‘alaihissalam dan Ibrahim ‘alaihissalam. Nabi Muhammad sangat berharap bahwa permohonannya akan dikabulkan. Beliau biasa menantikan kedatangan wahyu (tentang permohonan beliau) dan menengadah ke langit berulang-ulang seperti disebutkan didalam Al Baqarah ayat 144:

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.”
Dengan cara ini Allah mengabulkan permohonan Nabi Muhammad. Bahwa hanya Allah yang dapat memerintahkan perubahan Qiblat dan ini bukanlah berdasarkan keputusan dari seorang Nabi.
Akibat dari perubahan Qiblat adalah dua kali lipat. Segera setelah Yahudi mengetahui Qiblat kaum Muslim adalah Baitullah bukan Al Quds, mereka berkelakar dan memperolok kaum Muslim. Mereka berkata, “Agama seperti apa yang mengubah Qiblat?” Pada waktu yang sama Yahudi was-was terhadap perubahan itu. Selama ini kaum Muslim sedikit banyak bisa diterima oleh Yahudi. Perubahan Qiblat itu menandakan kaum Muslim adalah suatu bangsa atau kelompok lain yang terpisah. Karenanya bangsa Yahudi meningkatkan perlawanan terhadap kaum Muslim dan menghormati musuh mereka.

Lagipula, Allah mempunyai kebijaksanaan dan rencana sendiri. Perubahan Qiblat adalah untuk memisahkan orang munafik dari kaum Muslim yang tulus ikhlas. Allah berfirman:

Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. (QS. Al Baqarah: 143).
Menurut sebuah hadits di dalam Bukhari dan Muslim, perubahan Qiblat terjadi ketika Nabi Muhammad memimpin Shalat Ashar (dalam beberapa riwayat disebutkan Dzuhur) di dalam Masjid Qiblatain. Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya berganti arah Qiblat selama shalat ini.
Beberapa Sahabat menyelesaikan shalat mereka dan kembali ke masyarakat mereka. Mereka mencatat bahwa saudara laki-laki mereka sedang shalat di dalam Masjid lingkungan mereka menghadapi ke arah Al Quds. Seorang Sahabat dengan nyaring memberi tahu mereka bahwa mereka baru saja shalat dengan Nabi Muhammad menghadap ke arah Baitullah. Mendengar ini, saudara laki-laki mereka memutar arah shalat mereka, tanpa meributkan atau bertanya apapun juga. Ini menandakan bahwa kredibilitas satu orang sebagai saksi sudah cukup dalam beberapa hal didalam Islam.
Berita dari perubahan Qiblat mencapai Quba hari berikutnya. Seperti disebutkan di dalam Bukhari dan Muslim, masyarakat Quba juga mengganti arah Qiblat mereka pada waktu shalat ketika mendengar pemberitahuan hanya dari satu orang saja. Itu juga menunjukkan begitu besarnya rasa saling menghormati, saling percaya dan mempercayai yang disukai dan dilakukan para Sahabat Nabi Muhammad.
Firman Allah:

“Maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai.” (QS. Al Baqarah: 144)
Hadiah ini diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dan umatnya di dalam Masjid Qiblatain.
Sebelum perubahan Qiblat Nabi Muhammad biasa memimpin shalat di dalam Masjid Nabawi dari suatu tempat di seberang dari Bab (Pintu) Jibriil yang dahulu menghadap ke arah utara. Setelah perintah untuk perubahan Qiblat, beliau memimpin shalat dari pilar/tiang Aisyah untuk beberapa hari dan kemudian seterusnya memimpin shalat dari Mihrab Nabawi. Dengan perubahan Qiblat, beliau menghadapi ke arah selatan (Baitullah).
Dengan perubahan Qiblat, area di seberang Bab Jibriil yang lama kini menjadi bagian belakang Masjid Nabawi. Area ini diperuntukkan untuk Ashab-Us-Suffah menginap dan belajar mereka. Ini juga menjelaskan bahwa panggung petugas penjaga yang berada di Masjid Nabi bukanlah lokasi untuk Ashab-Us-Suffah seperti yang dipahami oleh banyak pengunjung.@Sumber: web imtiyazahmad

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Penulis Majalah Al 'Ibar

1. Ust. Agus Andriyanto, Lc

2. Ust Rohmanto, Lc

3. Ust. Amri Suaji, Lc

4. Ust. Abdus Salam, Lc

5. Ust. Aris Munandar, S.S.

6. Ust. Ulin Nuha, S.Pd.I

7. Ust. Jarot Nugroho, S.Pd.I

8. Ust. Budi Setiawan, S.K.M.

9. Ustadzah Umi Hajar, Lc

Alamat Kantor Redaksi,Periklanan dan Pemasaran

Pondok Pesantren Hamalatul Quran

Kembaran RT 4, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 

Telp/Fax: 0274 372 602 

email: pesantrenhamalatulquran@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Tags

BTricks

BThemes