Postagens populares

Sidebar menu

RSS
Container Icon

Pages

MENGANJURKAN IBADAH DALAM KELUARGA

Rasulullah  sangat baik pergaulannya dengan isteri dan sangat baik akhlaknya, beliau tidak pernah bosan menasehati para istri dan keluarga beliau untuk gemar beribadah (khususnya mengerjakan sholat) dan berbuat kebaikan. Itulah yang diperintahkan Allah  dalam firmannya;
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
Artinya; Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah dalam mengerjakannya, kami tidak meminta rezeki kepadamu, kamilah yang member rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa." (Thoha; 132).
Aisyah Radhiallahu 'anha berkata; " Rasulullah  sedang mengerjakan sholat malam sedangkan aku dalam keadaan tidur membujur diatas kasurnya, maka apabila beliau ingin berwitir, beliau membangunkan aku." (HR. Bukhari Muslim).
Rasulullah  menjelaskan tentang keutamaan seorang suami yang sholat dan ia membangunkan istrinya kemudian istrinya ikut sholat, bila menolak maka ia perciki wajah istrinya dengan air, begitu pula sebaliknya, dalam sabdanya;
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " رحم الله رجلا قام من الليل فصلى وأيقظ امرأته فصلت فإن أبت نضح في وجهها الماء . رحم الله امرأة قامت من الليل فصلت وأيقظت زوجها فصلى فإن أبى نضحت في وجهه الماء " . رواه أبو داود والنسائي

Dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah  bersabda; " Allah merahmati seorang suami yang bangun dimalam hari lalu sholat dan ia membangunkan isterinya kemudian isterinya ikut sholat. Bila menolak maka ia perciki wajah istrinya dengan air. Allah merahmati seorang istri yang bangun dimalam hari lalu shalat dan ia membangunkan suaminya kemudian sholat. Bila suaminya menolak ia perciki wajahnya dengan air." (HR. Abu Dawud, An Nasa'i).
إذا أيقظ الرجل أهله من الليل فصليا أو صلى ركعتين جميعا كتبا في الذاكرين والذاكرات ( رواه أبو داود)
Apabila seorang laki-laki bangun dari tidurnya dan membangunkan istrinya, kemudian keduanya melaksanakan sholat, keduanya ditulis termasuk diantara golongan orang-orang yang banyak berdzikir. (HR. Abu Dawud)
Nabi  pernah mendatangi rumah Ali dan Fathimah dimalam hari dan bertanya, " Apakah kalian tidak sholat malam?"
Beberapa contoh istri sholihah yang membangunkan suaminya untuk melakukan ibadah sholat lail
Al-Husain bin ‘Abdirrahman berkata: “Sebagian Sahabat kami bercerita kepadaku, ia mengatakan: ‘Isteri Hubaib, yakni Ummu Muhammad mengatakan bahwa ia terjaga pada suatu malam sedangkan suaminya tidur, lalu ia membangunkannya pada waktu sahur seraya mengatakan, ‘Bangunlah wahai pria, sebab malam telah berlalu dan siang pun tiba, sedangkan di hadapanmu ada jalan yang panjang dan perbekalan yang sedikit. Para kafilah orang-orang shalih di depan kita, sedangkan kita di belakang.’”
Riyah al-Qaisi menikahi seorang wanita, lalu dia membangun rumah tangga dengannya. Pada suatu malam Riyah tidur untuk menguji isterinya, ternyata ia bangun pada seperempat malam, kemudian memanggilnya seraya mengatakan, “Bangun, wahai Riyah.” Dia menjawab, “Aku akan bangun.” Tapi ia tidak bangun. Lalu ia bangun pada seperempat malam yang terakhir, kemudian memanggilnya seraya mengatakan, “Bangun, wahai Riyah.” Dia menjawab, “Aku akan bangun.” Maka ia mengatakan, “Malam telah berlalu dan orang-orang yang berbuat kebajikan meraih keuntungan, sedangkan engkau tidur. Duhai siapa yang tega menipuku hingga aku menikah denganmu, wahai Riyah?” Lalu ia bangun pada seperempat waktu yang tersisa.”
Setiap muslim yang membina rumah tangga pasti berharap rumah tangga yang dijalani menjadi rumah tangga yang sakinah, sehingga untuk mewujudkan harapan tersebut berbagai usaha dilakukan, baik itu dengan bekerja dan berusaha agar semua kebutuhan sandang, pangan dan papan dapat dipenuhi, tak jarang seorang istripun ikut bekerja membantu suami agar dapat memenuhi semua kebutuhan hidupnya, meskipun mencari nafkah adalah kewajiban suami. Akan tetapi yang luput dari perhatian kebanyakan suami istri yang membina rumah tangga adalah kesadaran untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah  dengan beribadah kepada_Nya, padahal ini adalah hal terpenting yang harus dilakukan agar rumah tangga yang dibina menjadi rumah tangga yang sakinah. Keluarga yang berlimpah harta dan kekayaan belum tentu keluarga tersebut menjadi keluarga sakinah. Betapa banyak keluarga yang secara materi berkecukupan tetapi berujung dengan retaknya bangunan rumah tangga tersebut disebabkan jauhnya dari nilai-nilai ajaran agama.
Baik atau Buruknya ibadah yang dilakukan oleh suami istri akan mempengaruhi baik atau buruknya hubungan pergaulan suami istri dalam berumah tangga.. Wallahu A'lam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Penulis Majalah Al 'Ibar

1. Ust. Agus Andriyanto, Lc

2. Ust Rohmanto, Lc

3. Ust. Amri Suaji, Lc

4. Ust. Abdus Salam, Lc

5. Ust. Aris Munandar, S.S.

6. Ust. Ulin Nuha, S.Pd.I

7. Ust. Jarot Nugroho, S.Pd.I

8. Ust. Budi Setiawan, S.K.M.

9. Ustadzah Umi Hajar, Lc

Alamat Kantor Redaksi,Periklanan dan Pemasaran

Pondok Pesantren Hamalatul Quran

Kembaran RT 4, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 

Telp/Fax: 0274 372 602 

email: pesantrenhamalatulquran@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Tags

BTricks

BThemes