Postagens populares

Sidebar menu

RSS
Container Icon

Pages

Fitnah Dalam Rumah Tangga

Kecintaan suami terhadap istri dan kecintaan isteri terhadap suami janganlah sampai menyebabkan keduanya melakukan perbuatan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah atau melakukan perbuatan dosa dengan melanggar aturan Allah swt demi mendapatkan keridhoan dari suami atau istri.
Berkaitan dengan hal ini Rasulullah Saw pernah mendapat teguran keras dari Allah swt disebabkan melakukan hal tersebut diatas. Allah swt berfirman;
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ تَبْتَغِي مَرْضَاتَ أَزْوَاجِكَ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ(التحريم: 1)
“Wahai nabi, mengapa engkau mengharamkan apa yang telah Allah halalkan bagimu, engkau mencari keridhoan istri-istrimu? Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” ( At-Tahrim;1).
Didalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, Aisyah ra berkata, “ Rasulullah saw pernah minum madu disamping Zainah bintu Jahsy dan tinggal beberapa waktu dirumahnya. Aku dan Hafshah sepakat bila beliau masuk ke rumah salah satu diantara kami, kami akan berkata; “ Apakah engkau telah makan buah Maghafir? Sungguh aku mencium bau buah Maghafir dari mulut engkau.” Beliau menjawab; “ tidak, tetapi aku telah minum madu disamping Zainab bintu Jahsy dan tidak akan pernah kuulangi. Sungguh aku bersumpah janganlah engkau beritahukan masalah ini kepada siapapun.”
Dari Ibnu ’Abbas ia berkata, ”Aku bertanya kepada ’Umar bin Al-Khaththab, ’Siapa dua wanita yang dimaksudkan dalam ayat ?’. Ia menjawab, ’Aisyah dan Hafshah’. Kejadian itu terjadi berkaitan dengan perkara Ummu Ibrahim Mariyah Al-Qibthiyyah yang digauli Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam di rumah Hafshah, sedangkan hari itu merupakan hari giliran Hafshah. Dan ternyata Hafshah pun melihatnya. Maka ia pun berkata,”Wahai Nabi Allah, sungguh engkau telah mendatangkan kepadaku sesuatu yang tidak pernah engkau datangkan kepada seorang pun dari para istrimu, di hari (giliran)-ku dan di atas tempat tidurku”. Lalu Beliau shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda, ”Tidakkah engkau ridlai, kalau aku haramkan dia dan aku berjanji untuk tidak mendekatinya lagi”. Hafshah berkata, ”Tentu”. Kemudian Beliau shallallaahu ’alaihi wasallam mengharamkannya (yaitu mengharamkan Mariyyah Al-Qibthiyyah untuk diri beliau). Dan beliau berkata kepada Hafshah, ”Janganlah engkau ceritakan hal ini kepada siapapun”. Namun, Hafshah tidak memegangi pesan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dia mengungkap peristiwa itu di hadapan ‘Aisyah ra.
Allah swt telah memperingatkan para suami akan bahaya fitnah istri dan juga memperingatkan para istri akan bahayanya fitnah suami. Allah swt berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ....... ( التغابن : 14)
“ Wahai orang orang yang beriman, sesungguhnya diantara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka…” ( At-Taghabun; 14)
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda tentang fitnah wanita;
“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita.” (Shahih, HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda; “ Takutlah kalian terhadap dunia dan takutlah kalian terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil disebabkan karena wanita.” (HR. Muslim)
Rasulullah saw menerangkan tentang fitnah yang paling berbahaya bagi para laki-laki adalah wanita, dan wanita disini mencakup secara keseluruhan pada diri seorang wanita, termasuk wanita sebagai seorang istri. Termasuk pula istri yang memiliki pengetahuan agama yang baik bukan merupakan jaminan bagi para suami untuk tidak terkena fitnah darinya.
Maka sebagai seorang muslim haruslah sangat berhati-hati dan selalu waspada dari fitnah yang bersumber dari wanita (istri). Karena ada sebagian orang yang memiliki kecintaan yang berlebihan kepada istrinya sehingga mendorongnya berbuat durhaka kepada orang tua, memutus tali silaturrahim, serta membuat kerusakan dimuka bumi.
Pada sebagian yang lain terdapat para suami yang mencari nafkah dengan cara dan dari sumber yang haram karena terobsesi ingin mewujudkan semua keinginan dan mengenyangkan hawa nafsu istrinya.
Pada sebagian yang lain seorang suami bertengkar dengan tetangga disebabkan oleh ulah dan perintah istrinya.
Oleh karena itu sebagai seorang suami jika menemukan akhlak yang jelek pada istrinya hendaklah dia luruskan, janganlah rasa cinta yang berlebihan kepada istri menghalanginya untuk mengingkari kemungkaran yang dilakukan oleh istrinya. Wallahu A’lam

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Penulis Majalah Al 'Ibar

1. Ust. Agus Andriyanto, Lc

2. Ust Rohmanto, Lc

3. Ust. Amri Suaji, Lc

4. Ust. Abdus Salam, Lc

5. Ust. Aris Munandar, S.S.

6. Ust. Ulin Nuha, S.Pd.I

7. Ust. Jarot Nugroho, S.Pd.I

8. Ust. Budi Setiawan, S.K.M.

9. Ustadzah Umi Hajar, Lc

Alamat Kantor Redaksi,Periklanan dan Pemasaran

Pondok Pesantren Hamalatul Quran

Kembaran RT 4, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 

Telp/Fax: 0274 372 602 

email: pesantrenhamalatulquran@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Tags

BTricks

BThemes