Postagens populares

Sidebar menu

RSS
Container Icon

Pages

Selaksa kepompong

Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika berjuang dengan memaksa diri melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantu, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut.Orang tersebut terus mengamatinya, dia berharap pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu.
Tapi sayangnya, semua tidak pernah terjadi. Kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitar dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.
Dunia ini hakekatnya selaksa kepompong dan kita adalah kupu-kupunya. Kehidupan penuh dengan cobaan, ujian, rintangan, bak onak dan duri. Sedangkan kupu-kupu dalam kepompong itu tidak mengenal status, usia, pendidikan, harta benda. Ketika masa “sulit” itu datang, masing-masing pribadi beragam cara melaluinya. Ada yang terus berjuang hingga akhir, ada yang berhenti setengah jalan dan patah semangat, ada pula yang seperti kupu-kupu diatas, berhenti sejenak untuk mengambil strategi berikutnya.
Tetapi tidak sedikit yang mengambil langkah instan dengan jalan pintas. Walhasil, banyak kupu-kupu bertubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Banyak manusia terjebak dalam minuman keras dan narkoba, terlibat kasus pembunuhan dan pelaku bunuh diri, belum lagi yang berkecimpung dalam uang haram. Kondisi alampun ikut terkontaminasi, banjir dimana-mana, kebakaran, sulitnya air bersih dll. Semakin hari kejahatan semakin meraja rela dan merata.
Sesungguhnya semua ini adalah karena ketergesaan. Tergesa-gesa ingin berlepas dari perkara-perkara berat. Padahal segala ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (Al-Baqarah:155)adalah perkara-perkara (berat) yang Allah ujikan agar tampak nyata, mana-mana hamba yang mengikuti Rasul dan mana orang yang berpaling. (Jami’ul Bayan, 2/41) . Sebagaimana ketergesaan orang tersebut dalam membantu kepompong yg terhambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil sebenarnya adalah Ilmu Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Di dunia ini, cobaan adalah kepastian sedangkan menjadi orang yang sabar adalah pilihan terbaik, karena Allah telah menjanjikan tempat kesudahan yang baik yakni syurga And yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya. (QS. Ar raad:22-23)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Penulis Majalah Al 'Ibar

1. Ust. Agus Andriyanto, Lc

2. Ust Rohmanto, Lc

3. Ust. Amri Suaji, Lc

4. Ust. Abdus Salam, Lc

5. Ust. Aris Munandar, S.S.

6. Ust. Ulin Nuha, S.Pd.I

7. Ust. Jarot Nugroho, S.Pd.I

8. Ust. Budi Setiawan, S.K.M.

9. Ustadzah Umi Hajar, Lc

Alamat Kantor Redaksi,Periklanan dan Pemasaran

Pondok Pesantren Hamalatul Quran

Kembaran RT 4, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 

Telp/Fax: 0274 372 602 

email: pesantrenhamalatulquran@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Tags

BTricks

BThemes