Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika berjuang dengan memaksa diri melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantu, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut.Orang tersebut terus mengamatinya, dia berharap pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu.
Tapi sayangnya, semua tidak pernah terjadi. Kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitar dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.
Dunia ini hakekatnya selaksa kepompong dan kita adalah kupu-kupunya. Kehidupan penuh dengan cobaan, ujian, rintangan, bak onak dan duri. Sedangkan kupu-kupu dalam kepompong itu tidak mengenal status, usia, pendidikan, harta benda. Ketika masa “sulit” itu datang, masing-masing pribadi beragam cara melaluinya. Ada yang terus berjuang hingga akhir, ada yang berhenti setengah jalan dan patah semangat, ada pula yang seperti kupu-kupu diatas, berhenti sejenak untuk mengambil strategi berikutnya.
Tetapi tidak sedikit yang mengambil langkah instan dengan jalan pintas. Walhasil, banyak kupu-kupu bertubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Banyak manusia terjebak dalam minuman keras dan narkoba, terlibat kasus pembunuhan dan pelaku bunuh diri, belum lagi yang berkecimpung dalam uang haram. Kondisi alampun ikut terkontaminasi, banjir dimana-mana, kebakaran, sulitnya air bersih dll. Semakin hari kejahatan semakin meraja rela dan merata.
Sesungguhnya semua ini adalah karena ketergesaan. Tergesa-gesa ingin berlepas dari perkara-perkara berat. Padahal segala ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan (Al-Baqarah:155)adalah perkara-perkara (berat) yang Allah ujikan agar tampak nyata, mana-mana hamba yang mengikuti Rasul dan mana orang yang berpaling. (Jami’ul Bayan, 2/41) . Sebagaimana ketergesaan orang tersebut dalam membantu kepompong yg terhambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil sebenarnya adalah Ilmu Allah untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Di dunia ini, cobaan adalah kepastian sedangkan menjadi orang yang sabar adalah pilihan terbaik, karena Allah telah menjanjikan tempat kesudahan yang baik yakni syurga And yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya. (QS. Ar raad:22-23)
Selaksa kepompong
20.04 |
Label:
refleksi edisi keenam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Penulis Majalah Al 'Ibar
1. Ust. Agus Andriyanto, Lc
2. Ust Rohmanto, Lc
3. Ust. Amri Suaji, Lc
4. Ust. Abdus Salam, Lc
5. Ust. Aris Munandar, S.S.
6. Ust. Ulin Nuha, S.Pd.I
7. Ust. Jarot Nugroho, S.Pd.I
8. Ust. Budi Setiawan, S.K.M.
9. Ustadzah Umi Hajar, Lc
Alamat Kantor Redaksi,Periklanan dan Pemasaran
Pondok Pesantren Hamalatul Quran
Kembaran RT 4, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Telp/Fax: 0274 372 602
email: pesantrenhamalatulquran@gmail.com
Diberdayakan oleh Blogger.
Tags
- ayat kauniyah edisi keempat (1)
- ayat kauniyah edisi keenam (1)
- ayat kauniyah edisi ketiga (1)
- dinamika dakwah edisi kedua (1)
- dinamika dakwah edisi keempat (1)
- dinamika dakwah edisi keenam (1)
- dinamika dakwah edisi ketiga (1)
- ibadah shahihah edisi kedua (1)
- ibadah shahihah edisi keempat (1)
- ibadah shahihah edisi keenam (1)
- ibadah shahihah edisi ketiga (1)
- iklan edisi ketiga (1)
- kabar pondok edisi kedua (1)
- kabar pondok edisi keempat (1)
- kabar pondok edisi keenam (1)
- kabar pondok edisi ketiga (1)
- keluarga sakinah edisi kedua (1)
- keluarga sakinah edisi keempat (1)
- keluarga sakinah edisi keenam (1)
- keluarga sakinah edisi ketiga (1)
- kiat sehat edisi kedua (1)
- kiat sehat edisi keempat (1)
- kiat sehat edisi keenam (1)
- kiat sehat edisi ketiga (1)
- kiat sukses edisi kedua (1)
- kiat sukses edisi keempat (1)
- kiat sukses edisi keenam (1)
- kiat sukses edisi ketiga (1)
- Kisah Hadits edisi kedua (2)
- Kisah Hadits edisi keempat (1)
- Kisah Hadits edisi ketiga (1)
- kisah Quran edisi kedua (1)
- kisah Quran edisi keempat (1)
- kisah Quran edisi keenam (1)
- kisah Quran edisi ketiga (1)
- kisah salaf edisi kedua (1)
- kisah salaf edisi keempat (1)
- kisah salaf edisi keenam (1)
- kisah salaf edisi ketiga (1)
- konsultasi syariah edisi kedua (1)
- konsultasi syariah edisi keempat (1)
- konsultasi syariah edisi keenam (1)
- konsultasi syariah edisi ketiga (1)
- pesona tanah suci edisi kedua (1)
- pesona tanah suci edisi keempat (1)
- pesona tanah suci edisi keenam (1)
- pesona tanah suci edisi ketiga (1)
- refleksi edisi kedua (1)
- refleksi edisi keempat (1)
- refleksi edisi keenam (1)
- refleksi edisi ketiga (1)
- salam redaksi edisi keempat (1)
- salam redaksi edisi keenam (1)
- salam redaksi edisi ketiga (1)
- sejarah islam nusantara edisi kedua (1)
- sejarah islam nusantara edisi keempat (1)
- sejarah islam nusantara edisi keenam (1)
- sejarah islam nusantara edisi ketiga (1)
- wanita shalihah edisi kedua (1)
- wanita shalihah edisi keempat (1)
- wanita shalihah edisi keenam (1)
- wanita shalihah edisi ketiga (1)
0 komentar:
Posting Komentar