Bagi para wanita, janganlah marah atau tersinggung dengan judul di atas, seakan-akan wanita menjadi terasa didiskreditkan, mulai dari penghuni neraka terbanyak adalah perempuan, hingga yang menjadi sumber fitnahpun perempuan.
Saudariku, Islam datang sebagai rahmat bagi seluruh semesta alam, termasuk rahmat bagi kaum perempuan. Islam datang untuk memuliakan kaum perempuan. Islamlah yang telah 'menyelamatkan' eksistensi kaum perempuan di muka bumi. Mari kita me-refresh mengingat kembali kondisi-kondisi perempuan pada zaman jahiliyyah dahulu.
Orang-orang jahiliyyah dahulu ada yang mengubur hidup-hidup anak perempuan yang baru saja lahir dari rahim Ibunya, seperti kisah Kholifah Umar bin Khottob —radhiallahu'anhu— sebelum beliau memeluk Islam.
Diceritakan bahwa lahirnya seorang anak perempuan dalam sebuah keluarga merupakan aib bagi keluarga, apalagi jika mereka memiliki kedudukan terhormat di masyarakat, oleh karena itu untuk menutup aibnya maka sang anak perempuan yang baru dilahirkan harus dibunuh.
Pada zaman Yunani Kuno, martabat perempuan sungguh lebih dilecehkan lagi, perempuan hanya dipandang sebagai pelepas nafsu seksual lelaki, beberapa filosof Yunani Kuno seperti Aristoteles menilai perempuan sederajat dengan hamba sahaya, sedangkan Plato menilai kehormatan lelaki ada pada kemampuannya memerintah, sedangkan kehormatan perempuan ada pada kemampuannya melakukan pekerjaan yang sederhana, hina sambil terdiam tanpa bicara. Perempuan zaman jahiliyyah juga tidak memiliki hak waris sedikitpun.
Dan masih banyak kondisi-kondisi mengenaskan lain yang dialami oleh perempuan sebelum Islam datang untuk menyelamatkan dan memuliakan kaum perempuan serta menyamakan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Di dalam pandangan Allah orang yang paling mulia di sisi-Nya adalah orang yang paling bertakwa.
Dari paparan singkat di atas, sudah jelaslah bahwa Islam memuliakan, mengangkat eksistensi atau keberadaan kaum perempuan di masyarakat. Lalu kenapa perempuan bisa menjadi sumber fitnah ? Perempuan seperti apakah yang bisa menjadi sumber fitnah ? Ada juga yang menyebutkan bahwa para perempuan adalah pokok dari fitnah itu sendiri.
Kita sering mendengar nasihat berhati-hatilah dalam menjalani hidup ini, terutama terhadap tiga fitnah dunia yaitu harta, tahta dan wanita.
Jika mau melihat kembali sejarah, sudah banyak kisah para pemangku kekuasaan di masanya yang jatuh tersungkur karena salah satu atau ketiga futnah di atas. Salah satu contohnya adalah pada era kepemimpian Bill Clinton, presiden Amerika yang mana akhir reputasinya yang 'cemerlang' jatuh di tangan seorang perempuan yang bernama Monica Lewinsky, seorang pegawai perempuan magang di gedung putih.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Muttafaq ‘alaihi)
Sungguh, fitnah perempuan termasuk cobaan terbesar yang berbahaya bagi kaum laki-laki. Karena perempuan, seorang suami bisa melakukan korupsi dan merugikan negara hingga trilyunan, karena perempuan seorang suami bisa terpisah dari istri dan anaknya, karena perempuan pula dua orang laki-laki berkelahi hingga tertumpah darahnya, dan karena perempuan si cerdas dapat hilang dengan sekejap kecerdasannya kemudian berubah menjadi layaknya seorang robot yang siap dan bisa dengan mudah diperintah oleh tuannya yang bernama perempuan.
Seorang perempuan bisa menjadi sumber fitnah diawali dari tampilan-tampilan fisiknya, seperti baju yang dikenakan teramat 'menantang' atau memakai parfum yang sangat menggoda.
Mungkin akan ada sebagian perempuan yang bilang bahwa itu salah laki-lakinya saja, kenapa bisa (maaf) nafsu. Astaghfirullah, tidak ada akibat tanpa ada sebab, tidak ada asap tanpa ada api, jadi marilah saling introspeksi diri.
Fitrah manusia ingin diperhatikan, terlebih kepada kaum hawa, tapi seperti layaknya pakaian, pakaian yang diobral dengan yang ditaruh di rak khusus tentu akan berbeda harga, makanan yang dipajang di pinggir jalan dengan yang dibungkus dan disimpan di etalase tentu akan sangat jauh beda rasa, harga serta kebersihannya.
Jadi marilah kita sama-sama menjaga diri, menjaga harga diri serta kemuliaan kaum perempuan dengan membungkusnya dalam naungan Islam, salah satu contohnya dengan menggunakan pakaian sesuai syariat, tidak ketat atau membentuk lekuk tubuh.
Firman Allah yang artinya, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan Shallallahu ‘alaihi wasallamah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al Imran [3] : 14)
Dari Abu Said Al-Khudri ra dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ”Sesungguhnya dunia itu manis dan lezat, dan sesungguhnya Allah menitipkannya padamu, kemudian melihat bagaimana kamu menggunakannya. Maka hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama yang menimpa bani Israel disebabkan wanita.” (HR. Muslim)
Tak ada jalan lain bagi wanita agar tidak menjadi sumber fitnah, kecuali dia harus menjadi perempuan yang shalihah dengan mentaati titah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, jika sudah bersuami maka ditambah lagi dengan taat kepada suaminya, jika belum maka taatlah kepada kedua orangtuanya.
Jadi bagi kaum perempuan, mari kita sama-sama berusaha agar tidak menjadi sumber fitnah dengan menjadi perempuan shalihah, karena sesungguhnya perhiasan yang paling indah adalah perempuan shalihah, subhanallah! (Siti Maemunah, Eramuslim.com dengan beberapa editan)
Wanita Adalah Sumber Fitnah, Benarkah ?
16.15 |
Label:
wanita shalihah edisi keempat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Penulis Majalah Al 'Ibar
1. Ust. Agus Andriyanto, Lc
2. Ust Rohmanto, Lc
3. Ust. Amri Suaji, Lc
4. Ust. Abdus Salam, Lc
5. Ust. Aris Munandar, S.S.
6. Ust. Ulin Nuha, S.Pd.I
7. Ust. Jarot Nugroho, S.Pd.I
8. Ust. Budi Setiawan, S.K.M.
9. Ustadzah Umi Hajar, Lc
Alamat Kantor Redaksi,Periklanan dan Pemasaran
Pondok Pesantren Hamalatul Quran
Kembaran RT 4, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Telp/Fax: 0274 372 602
email: pesantrenhamalatulquran@gmail.com
Diberdayakan oleh Blogger.
Tags
- ayat kauniyah edisi keempat (1)
- ayat kauniyah edisi keenam (1)
- ayat kauniyah edisi ketiga (1)
- dinamika dakwah edisi kedua (1)
- dinamika dakwah edisi keempat (1)
- dinamika dakwah edisi keenam (1)
- dinamika dakwah edisi ketiga (1)
- ibadah shahihah edisi kedua (1)
- ibadah shahihah edisi keempat (1)
- ibadah shahihah edisi keenam (1)
- ibadah shahihah edisi ketiga (1)
- iklan edisi ketiga (1)
- kabar pondok edisi kedua (1)
- kabar pondok edisi keempat (1)
- kabar pondok edisi keenam (1)
- kabar pondok edisi ketiga (1)
- keluarga sakinah edisi kedua (1)
- keluarga sakinah edisi keempat (1)
- keluarga sakinah edisi keenam (1)
- keluarga sakinah edisi ketiga (1)
- kiat sehat edisi kedua (1)
- kiat sehat edisi keempat (1)
- kiat sehat edisi keenam (1)
- kiat sehat edisi ketiga (1)
- kiat sukses edisi kedua (1)
- kiat sukses edisi keempat (1)
- kiat sukses edisi keenam (1)
- kiat sukses edisi ketiga (1)
- Kisah Hadits edisi kedua (2)
- Kisah Hadits edisi keempat (1)
- Kisah Hadits edisi ketiga (1)
- kisah Quran edisi kedua (1)
- kisah Quran edisi keempat (1)
- kisah Quran edisi keenam (1)
- kisah Quran edisi ketiga (1)
- kisah salaf edisi kedua (1)
- kisah salaf edisi keempat (1)
- kisah salaf edisi keenam (1)
- kisah salaf edisi ketiga (1)
- konsultasi syariah edisi kedua (1)
- konsultasi syariah edisi keempat (1)
- konsultasi syariah edisi keenam (1)
- konsultasi syariah edisi ketiga (1)
- pesona tanah suci edisi kedua (1)
- pesona tanah suci edisi keempat (1)
- pesona tanah suci edisi keenam (1)
- pesona tanah suci edisi ketiga (1)
- refleksi edisi kedua (1)
- refleksi edisi keempat (1)
- refleksi edisi keenam (1)
- refleksi edisi ketiga (1)
- salam redaksi edisi keempat (1)
- salam redaksi edisi keenam (1)
- salam redaksi edisi ketiga (1)
- sejarah islam nusantara edisi kedua (1)
- sejarah islam nusantara edisi keempat (1)
- sejarah islam nusantara edisi keenam (1)
- sejarah islam nusantara edisi ketiga (1)
- wanita shalihah edisi kedua (1)
- wanita shalihah edisi keempat (1)
- wanita shalihah edisi keenam (1)
- wanita shalihah edisi ketiga (1)
0 komentar:
Posting Komentar